Tanpa mengetuk pintu, Seokmin langsung masuk ke dalam ruangan bosnya. Dan menampilkan Jisoo yang sedang merebahkan tubuhnya di sofa sambil mengelus-elus perut buncitnya.
“Kenapa?”
Jisoo menoleh, ia mendudukkan dirinya tapi dengan cepat Seokmin membantunya.
“Gak tau, anaknya lagi aktif banget. Perut aku di tendang-tendang terus.” Adu Jisoo pada Seokmin.
Seokmin mengelus-elus perut buncit Jisoo.
“Anak ayah kenapa? Mau apa sayang? Kalo nendang jangan kenceng-kenceng ya, kasian Daddy nya.” Sehabis berbicara seperti itu, Jisoo merasakan tendangan di perutnya tidak terasa lagi. Mungkin anaknya sudah tenang
“Udah ga sakit, Seok.”
Seokmin masih setia mengelus-elus perut buncit Jisoo. “Dia kangen ayahnya berarti.”
Jisoo memutar bola matanya jengah.