Seungcheol pulang tepat waktu hari ini, ketika ia masuk ia mendapati Jeonghan sedang merebahkan tubuhnya di atas sofa ruang tengah, dengan sedikit memijat-mijat keningnya.

“Kamu sakit?”

Jeonghan melihat Seungcheol yang sedang menatapnya.

“Cuma kecapean aja mas. Mas tumben udah pulang? Mau makan apa? Han bikinin ya?”

“Engga usah, saya masak sendiri aja. Kamu kalo sakit langsung ke rumah sakit.” Ucap Seungcheol sambil berjalan pergi meninggalkan Jeonghan.

“Tidak jelas, bintang satu.”

. . . . . . . . . . .

“Huekkkkk huekkkk.”

Jeonghan memijat-mijat tengkuk lehernya, agar ia bisa memuntahkan yang mengganjal di perutnya. Hampir setengah jam ia di kamar mandi tapi hanya keluar cairan bening saja.

Jeonghan keluar dari kamarnya berniat untuk mengambil minum, tapi di dapur ia mendapati Seungcheol sedang mengolah makanan.

Jeonghan hanya tersenyum ketika Seungcheol melihatnya, ia membuka kulkas dan menuangkan air ke dalam gelas yang ia ambil tadi.

“Mau?”

Jeonghan menoleh dan melihat Seungcheol sedang memperlihatkan makanan yang ia masak.

“Itu apa mas?”

“Gak tau ini namanya apa, cuma telur saya orek-orek tambahin ayam terus dikasih saus.”

“Han cobain ya mas?” Seungcheol mengangguk, Jeonghan mengambil garpu yang Seungcheol sediakan ia mengambil sedikit dan memakannya, baru saja di telan Jeonghan sudah berlari ke arah wastafel dan langsung memuntahkan makanan yang tadi ia telan.

“Huekkkkk.” Seungcheol dengan sigap membantu memijat-mijat tengkuk leher Jeonghan.

“Kamu gapapa?”

Belum sempat Jeonghan menjawab, Jeonghan sudah jatuh pingsan dipelukan Seungcheol.

. . . . . . . . .

“Jadi gimana dok?”

“Selamat ya pak Seungcheol.”

Seungcheol mengernyitkan keningnya. “Selamat?”

“Suami bapak sedang hamil muda.”

“Hamil?”

“Jangan bercanda, dokter.”

“Buat apa saya bercanda?”

Seungcheol terdiam.

“Ya sudah kalau begitu saya pamit, ini resep agar ditebus di apotek terdekat. Vitamin agar suami bapak dan calon anak bapak kuat.”

Seungcheol mengantar dokter itu keluar dari apartemennya. Lalu ia berpikir bagaimana bisa Jeonghan hamil?

Lalu ia tersadar, pada saat ia mabuk. Seungcheol dengan cepat membuka aplikasi cctv dari handphonenya, sebenarnya sudah lama ia pasang cctv di apartemennya termasuk kamarnya.

Deg

Ia melihat bagaimana ia bergerak di atas Jeonghan.

“Ya Tuhan.” Seungcheol mengusap wajahnya dengan kasar