Seungcheol memasuki rumahnya yang sepi, beda dengan ketika ia pulang ke apartemen—Jeonghan akan selalu menyambutnya, tapi ketika ia di rumah seperti tidak ada kehidupan.
“Aku pulang.”
“Oh inget rumah ya?”
Seungcheol memejamkan matanya—menahan emosinya. Ia sedang lelah, tidak ingin berdebat.
“Enakkan di luar ya daripada di rumah sendiri?”
“Chel, aku capek. Jangan ajak aku berdebat.”
“Aku kan nanya, bukan ngajak kamu debat. Udah berapa jalang yang muasin kamu?”
“RACHEL.”
“Kenapa? Benerkan aku?”
“Jaga mulut kamu ya Chel.”
“Yaudah sih, mana ada maling mau ngaku. Tapi yang harus kamu inget ya Cheol, aku tidak akan pernah memberikan kamu pada siapapun. Kalau aku gak bisa berakhir sama kamu, berarti orang lain juga engga.”
Selalu seperti ini, Rachel selalu menuduhnya bahkan mengancam. Sebenernya ia muak, tapi ia tidak bisa pergi begitu saja.
Toxic relationship, maybe
Setelah berbicara seperti itu Rachel berjalan menuju kamarnya.
“Kamu ada apa ketemu Wonwoo?”
Tubuhnya membeku tiba-tiba.