Seungcheol dan Rachel baru saja selesai melakukan hubungan seks. Tapi tidak sama dengan pasangan lainnya yang kalau selesai melakukan seks akan berbagi kehangatan—mereka malah saling memunggungi satu sama lain.

“Chel/Cheol?”

Keduanya saling bertatapan.

“Kamu duluan.” Ucap Seungcheol

“Aku jadi ya liburan sama temen-temen aku, kamu tambahin dong uang jajan aku.”

Nahkan

“Uang yang aku kasih tuh udah banyak banget ga sih Chel? Kamu bahkan aku kasih kartu kredit unlimited. Masih mau nambah.”

“Ya kan kamu tau di sana harganya ga 100/200 ribu, mahal. Belum lagi kalo aku liat barang-barang lucu.”

Seungcheol menghela nafasnya. “Oke, tapi aku mau kasih usulan ke kamu tentang masalah anak.”

“Usulan apa?”

“Aku mau pake surrogate.”

“Surrogate itu apa?”

“Ibu pengganti. Jadi kita bayar orang untuk kita pinjem rahimnya untuk melahirkan anak kita.”

“Kamu gila? Gak ya, aku ga setuju.”

“Chel, ini satu-satunya cara yang tertinggal. Kalo kamu gak mau aku pake surrogate ya kamu harus mau aku hamilin.”

“Kita udah omongin ini kan Cheol?”

“Chel, aku mohon sama kamu.”

“Aku gak mau berbagi kamu Cheol.”

“Kamu gak berbagi aku, aku cuma tinggal nyumbangin sperma aku terus di suntik ke surrogate mother itu. Udah kelar. Aku gak bakal ada hubungan apapun sama dia selain dia yang mengandung anak aku.”

“Pokonya aku gak mau.”

“Terserah kamu, kalo kamu kuat disinisin mami.” Ucap Seungcheol sambil beranjak pergi menuju kamar lain.