Seokmin bersenandung kecil ketika memasuki rumahnya. Ketika membuka pintu, ia disambut oleh Jisoo yang duduk di sofa ruang tengah rumah mereka. Seokmin juga melihat ada 3 koper ukuran besar di sebelah Jisoo.

“Koper siapa sayang?”

“Koper aku mas.”

Seokmin mengernyitkan keningnya. “Kamu mau kemana? Mau liburan sama temen-temen kamu? Kok bawa sebanyak ini?”

“Aku mau pulang.”

“Pulang kemana? Ini kan rumah kamu.”

“Pulang ke rumah papa.”

“Soo, kamu kenapa? Ada yang salah ya? Kasih tau mas apa yang salah jangan kayak gini. Kita bicarakan ini baik-baik ya.”

Jisoo tersenyum. “Kamu mau antar aku kan mas?”

“Soo, aku ada salah ya?”

Jisoo menggeleng. “Kamu gak salah mas, aku yang salah. Salah karena aku pikir kamu bisa cinta sama aku. Ternyata engga.”

“Soo, aku cinta sama kam—.”

“—engga, kamu gak cinta sama aku mas. Kamu cuma lagi pura-pura.”

“Soo, please.”

“Aku minta maaf kalo aku udah bikin kamu sama Adella pisah. Setelah ini aku gak bakal ganggu kamu lagi. Aku juga akan bilang sama orang tua kita mas. Kamu tenang aja. Tapi aku mohon untuk sekarang—.” Jisoo merasakan sesak di dadanya.

“—Tolong antar aku pulang ke mama papa, mas. Dulu kamu minta aku ke mereka dengan baik-baik, sekarang kamu harus kembalikan aku ke mereka dengan baik-baik juga.”