Semua orang tersenyum cerah ketika keluarga Choi datang, Jeonghan bisa melihat mama dan papanya tersenyum tulus pada laki-laki yang nantinya akan menjadi kakak iparnya.

“Kapan ya papa mama senyum kayak gitu ke gue?”

“Jeonghan panggil mba Naya.” Suruh mamanya

Jeonghan tidak menjawab, ia langsung pergi. Sesampainya di sana ia menemukan kamar itu kosong, tas yang semalam dipakai mbanya untuk mengemas baju juga tidak ada, ia hanya menemukan secarik surat di atas ranjang.

“Ma, mba Naya gak ada.”

“Apa maksudnya Han?” Tanya Seungcheol

“Aku cuma nemuin ini mas, mba Naya gak ada.” Jeonghan menyerahkan surat itu, lalu Seungcheol membacanya dan beberapa menit kemudian ia meremat surat itu.

“Naya pergi, dia bilang dia belum siap menikah.” Semua orang terkejut.

“Cheol, papa minta maaf. Bagaimana kalau kita ganti dengan Jeonghan?”

“Bahkan papa gak minta pendapat gue.”