“Nghhh.”

Jeonghan melenguh ketika kedua putingnya dikerjai oleh Wonwoo—yang satu disedot yang satunya dipilin—dan dengan bersamaan Jeonghan menggesekkan milihnya dengan milik Wonwoo.

“By, udah gatel ya sayang?” Tanya Wonwoo dengan tidak berhenti memilin puting Jeonghan.

“Nu.” Rengek Jeonghan ketika Wonwoo masih bertanya padahal dirinya sudah ingin meledak.

Wonwoo terkekeh, lalu ia bangkit dari pelukan Jeonghan. Membuka ikat pinggang dan celananya lalu membantu Jeonghan juga melepaskan celananya.

“By, kamu tau gak kamu kalo lagi kayak gini tambah cantik. Aku jadi pengen sodok kamu terus. Mau gak sayang aku sodok?”

Jeonghan mengangguk. “Mau nu, aku mau dimentokin terus sama kamu.”

Lampu hijau dari Jeonghan memastikan Wonwoo tidak akan berhenti sampai ia puas.

. . . . . . . . . . . . .. . . . . .

Jeonghan terbangun lebih dulu, kemudian ia melihat Wonwoo yang masih tertidur di sebelahnya. Kemudian ia melirik handphone milik Wonwoo yang tergeletak di atas nakas, dengan cepat ia ambil dan ia buka. Tapi, tidak ada nomor mencurigakan di sana, semua nomor yang ada di sana ia kenal semua, termasuk nomor pacar Seokmin.

“Masa iya langsung diapus?”

“By?” Jeonghan terkejut ketika Wonwoo yang tiba-tiba bangun.

“Kok udah bangun aja??”

“Haus.” Wonwoo bangun dari tempat tidur dan berjalan keluar kamar untuk mengambil minum—dan hanya memakai celana pendeknya saja tanpa sehelai benang menutupi bagian badannya—Wonwoo juga tidak protes kenapa Jeonghan membuka handphonenya.

Beberapa menit kemudian Wonwoo kembali dengan segelas air, lalu memberikannya pada Jeonghan.

“Kalo haus bangunin aku aja yang, kamu pasti masih nyeri bawahnya.” Ucap Wonwoo dan kemudian ia kembali tidur dengan membelakangi Jeonghan.

“Nu, kamu tidur lagi?”

“Belum. Kenapa? Butuh apa?”

Jeonghan menggeleng. “Aku mau tanya dong.”

“Tanya apa?” Tanpa menoleh ke Jeonghan Wonwoo tetap menjawab.

“Yang bawain kamu makanan kemarin siapa?”

Pertanyaan Jeonghan mampu membuat Wonwoo menatapnya.

“Jun.” Jawab Wonwoo.

Jeonghan tidak melihat kebohongan di wajah Wonwoo. Atau memang dia yang tidak bisa membaca?

“Okay.” Jawab Jeonghan akhirnya. Dan Wonwoo kembali membalikkan tubuhnya dan tertidur—karena Jeonghan mendengar suara dengkuran halus dari kekasihnya itu.

Tapi, masih ada yang mengganjal di hati Jeonghan. Entah apa itu.