“Ngghhhh.” Jeonghan menggeliat dari tidurnya.
“Pusing palanya yang?”
Jeonghan mengangguk. “Dikit.”
“Jisoo marah-marah sama aku.”
“Kenapa?” Tanya Jeonghan sambil terkekeh.
“Disangkanya aku gak jagain kamu.”
Jeonghan tertawa. “Pasti dia minta pulang ya?”
“Yaiyalah, tapi gak aku bolehin kasian Yena sama Yeri pasti mau di sana.”
“Sedih banget gak bisa nyusul ke sana. Maaf ya Cheol, kita jadi gak jadi liburan.”
“Ini musibah tau, gak ada mau. Aku gak nyalahin kamu, tapi besok-besok lebih hati-hati ya sayang. Aku sedih banget kalo kamu atau Jisoo sakit.”
Jeonghan mengangguk. “Cium aku.”
Seungcheol menundukkan kepalanya untuk mencium bibir suaminya itu.
“Mau makan apa?” Tanya Seungcheol menyudahi ciuman mereka.
“Ayce.”
“Keluar dong?”
Jeonghan mengangguk.
“Yaudah ayo deh.”
“Mandinya gimana?” Tanya Jeonghan
“Ya aku mandiin lah.” Seungcheol menyeringai lebar.
“Bener kata Jisoo.”
“Apa?”
“Kamu kayak om-om mesum.”
Seungcheol tertawa, tapi ia langsung menggendong Jeonghan menuju kamar mandi.
“Aku mau mandi doang, Cheol.”