Makan malam itu terasa sangat mencengkam bagi Rachel dan Seungcheol. Bagaimana tidak, karena sedari tadi mami mereka memperhatikan gerak-gerik keduanya.
Setelah selesai, mereka semua kembali bercengkrama di ruang tengah.
“Jadi kapan kamu mau kasih mami cucu, Cheol?”
Nah ini dia waktunya
“Mi, aku sama Rachel kan udah sering bilang. Kita bukan gak mau, tapi ga bisa.”
“Tapi mami mau cucu, Cheol.”
“Mi, please ngertiin aku sama Seungcheol ya.”
“Kalo kamu minta dingertiin, terus siapa yang ngertiin mami?”
Seungcheol dan Rachel hanya diam. Bagi mereka jika mereka terus meladeni maminya tidak akan ada habisnya.
“Kalo kalian masih anggep mami sebagai orang tua kalian, turuti maunya mami.” Lalu sehabis itu mami Choi pergi meninggalkan mereka.
“Pi?” Seungcheol meminta agar papinya membantunya untuk berbicara dengan maminya.
“Tapi kali ini papi setuju sama mami, Cheol.”
Rachel menghela nafas panjang. Kalau seperti ini tidak ada lagi alasan untuknya menolak.