happy birthday, Cheol
Jisoo berjalan dengan riang menuju unit apartemen milik kekasihnya—Seungcheol. Hari ini adalah hari ulang tahun Seungcheol, Jisoo berniat untuk memberi kejutan untuknya.
Jisoo menekan pin apartemen Seungcheol, dan masuk ke dalam. Jisoo tau kalau Seungcheol belum ada di sana, jadi dengan cepat ia menyiapkan semuanya.
“Kue udah siap, Cheol pasti suka.”
. . . . . . . . .
2 jam kemudian Jisoo mendengar suara tombol pin apartemen dipencet. Jisoo mengambil posisi duduk di sofa dengan kue yang ia letakkan di meja depan sofa.
Tapi.......
Seungcheol tidak sendiri. Ada seseorang yang datang bersamanya. Jisoo melihat dengan mata kepalanya sendiri, Seungcheol bercumbu dengan seseorang itu.
Jisoo berjalan menuju saklar lampu, dan mengkliknya. Lampu menyala. Ia melihat Seungcheol dengan Jeonghan—sahabatnya. Jisoo melihat keduanya terkejut dengan kehadirannya.
“Soo?” Panggil Seungcheol lirih. Ia berjalan menuju Jisoo, tapi Jisoo menggeleng meminta agar Seungcheol tidak mendekat. Jisoo berjalan mengambil kue yang tadi ia siapkan. Ia arahkan ke arah Seungcheol.
“Happy birthday, Cheol.”
Jisoo menyerahkan kue itu pada Seungcheol dan Seungcheol menerimanya. Dengan cepat Jisoo mengambil tas nya dan berjalan menuju pintu. Seungcheol menahannya.
“Tolong dengerin aku dulu.”
Jisoo menepisnya. Ia menoleh ke arah Jeonghan yang menunduk. Dan kemudian ia menatap Seungcheol.
“Kita putus—.”
“—kita juga Han.”
Jisoo melihat Jeonghan menatapnya.
“Anggap aja kita semua ga saling kenal. Lupain aja semuanya. Gue juga bakal lupain semuanya.”
“Jis—.”
“Joshua.” Jisoo dengan cepat meralat ucapan Seungcheol.
“Panggil gue, Joshua.”
Joshua—nama yang selalu Jisoo sebutkan pada orang asing yang berkenalan dengannya.
Setelahnya, Jisoo pergi meninggalkan Seungcheol yang mencoba mengejarnya.