hari pertama
Jeonghan bangun dari tidurnya, lalu ia membersihkan tubuhnya. Beberapa menit kemudian, setelah selesai mandi ia bergegas menuju dapur untuk menyiapkan sarapan untuknya dan suaminya.
Suami memikirkannya saja sudah membuat wajah Jeonghan bersemu.
Skip time
Tok tok tok tok
Seungcheol membuka pintunya dan langsung berhadapan dengan Jeonghan yang masih mengenakan apron.
“Ada apa?”
“Baru bangun ya mas? Han udah siapin sarapan buat mas. Sarapan yuk?”
“Jeonghan.”
“Ya?”
“Kamu gak usah susah payah melakukan sesuatu untuk saya. Karena sampai kapanpun saya tidak akan pernah bisa cinta sama kamu.”
Senyum Jeonghan luntur seketika, tapi sedetik kemudian ia kembali tersenyum.
“Oke mas Cheol, maaf kalo Han lancang. Han cuma mau melakukan kewajiban Han sebagai suaminya mas, tapi ternyata mas malah terganggu sama apa yang Han lakuin. Maaf ya mas, Han balik lagi ke dapur.”
Jeonghan pergi meninggalkan Seungcheol yang diam membisu, sejujurnya Seungcheol tidak tega berbicara seperti itu apalagi setelah ia melihat tatapan tulus dari Jeonghan.
“Jeonghan, maafkan saya.”