cheolsoo

Seungcheol mengecupi leher Jisoo yang sedang ia peluk. Menghirup aroma tubuh kekasihnya adalah hal yang menyenangkan untuknya.

Yup, Jisoo dan Seungcheol adalah sepasang kekasih yang sedang merancang pernikahan impian mereka. Seungcheol tau Jisoo adalah mantan dari adik sepupunya. Tapi tidak ada yang bisa dihentikan apalagi kalau masalah hati. Karena sering melihat Jisoo yang sering di ajak ke acara keluarga besar mereka membuatnya menjadi menginginkan laki-laki itu.

Tapi Seungcheol tidak merebut Jisoo dari Seokmin. Ia menjadi secret admirer Jisoo selama laki-laki itu masih dengan Seokmin. Sampai suatu ketika ia mengetahui tentang Jisoo dan Seokmin yang sudah tidak bersama. Pantas saja ia sudah tidak pernah lagi melihat Jisoo di acara keluarga besarnya.

Setelah selang beberapa bulan, ia membicarakan semuanya dengan Seokmin termasuk meminta restu untuk mendekati Jisoo. Ia pikir Seokmin akan marah, tapi ternyata Seokmin malah mendukungnya habis-habisan sampai saat ini.

“Mikirin apa sih?” Suara lembut Jisoo membuyarkan lamunannya. Seungcheol mengeratkan pelukannya.

“Gak lagi mikirin apa-apa, dek. Kamu sudah ngantuk ya?”

“Iya nih, yuk bobok? Besok kamu kerja juga kan mas?”

Seungcheol mengangguk, lalu ia merebahkan tubuhnya sebelum menarik Jisoo masuk ke dalam pelukannya. Ia mengelus-elus punggung Jisoo sambil sesekali mengecupi kening kekasihnya itu.

“Mas?”

“Ya dek?”

“Makasih ya mas.”

“Terima kasih untuk apa?”

“Makasih karena udah milih aku, udah sayang sama aku sama keluarga aku.”

“Sama-sama sayang. Terima kasih juga ya karena sudah memperbolehkan mas melakukan semuanya untuk kamu.”

Jisoo mengangguk. “Aku beruntung banget dapet kamu mas.”

“Mas yang lebih beruntung, dek. Terima kasih juga karena sudah mau terima laki-laki tua ini.” Ucap Seungcheol sambil tertawa.

“Kalo kata Seokmin, tua umurnya aja tenaganya masih muda.” Seungcheol tertawa.

“Eh mas, tapi gimana ya Seokmin sama pacarnya? Aku jadi gak enak deh.”

“Ya terus mau bagaimana, kan Seokmin bilang ini urusannya dia.”

“Ya tapi karena aku kan mas, gara-gara pacarnya cemburu sama aku.”

“Ya terus adek maunya gimana?”

“Apa aku bantu ngomong aja ya mas?”

“Ngomong apa?”

“Ngomong kalo aku sama Seokmin gak ada apa-apa lagi.”

“Tanya dulu Seokmin nya, kalo dia setuju baru deh kamu bantu.”

Jisoo mengangguk. “Tapi btw, mas cemburu juga ga sih? Apalagi kemarin kan aku sering berduaan sama Seokmin.”

“Cemburu tentu saja, tapi mas meyakinkan hati mas lagi kalau sampai kapanpun kamu akan tetap jadi sama mas.”

“Kok pede banget sih? Kalo aku beneran ada apa-apa sama Seokmin gimana?”

Seungcheol mengeratkan pelukannya. “Kan kamu bilang sendiri Seokmin bucin banget sama pacarnya. Kamu juga tau kan kalo Seokmin udah bucin, gak bakal ke goda sama apapun.”

Jisoo tertawa. “Iya sih, yaudahlah lagian aku juga bucin banget sama mas.”

“Mas 2x lipat lebih bucin.” Jisoo tertawa lagi. Kemudian ia mengecup bibir Seungcheol sekilas.

“Love you, mas.”

“Love you too, adek.”