akhir dari segalanya

Jihoon memarkirkan mobilnya di depan rumahnya, ia segara masuk ke dalam rumahnya, takut terjadi apa-apa. Tidak biasanya Seungcheol tidak membuka handphonenya.

Ahh

Jihoon terdiam, lalu ia berjalan perlahan. Tidak mungkin kan?”

Jihoon melanjutkan langkahnya, dan tiba-tiba langkahnya terhenti.

Suaminya. Laki-laki yang selama ini ia yakini tidak akan membuatnya patah hati. Saat ini sedang mengecupi bongkahan pantat baby sitter anaknya.

“Mas Seungcheol.”

Air mata Jihoon terjatuh, ia berjalan cepat menuju keduanya.

“Mas!” Seungcheol dan Jeonghan terkejut ketika melihat Jihoon di sana.

“Sayang.”

Jihoon memukuli tubuh Seungcheol dengan keras, ia bahkan melemparkan semua yang bisa ia gapai.

“Sayang, sayang dengerin mas dulu.”

Tapi Jihoon tidak mengindahkan ucapan Seungcheol. Ia beralih ke Jeonghan yang sudah memakai kembali celananya.

“Kamu saya pecat.”

Jeonghan terdiam.

“Dasar gak tau diri, saya baik selama ini sama kamu. Tapi apa balasan kamu? Kamu malah godain suami saya.”

PLAKKK Jeonghan tersungkur ketika sebuah tamparan keras mengenai pipinya. Jihoon bahkan menjambak rambut Jeonghan dengan kuat, kalau saja tidak di lerai Seungcheol mungkin rambut Jeonghan akan lepas dari kepalanya.

“Pergi.”

Tapi Jeonghan masih tetap diam.

“Saya bilang pergi.”

Jeonghan beranjak pergi ke kamarnya, dan memasukkan seluruh bajunya ke dalam tas besarnya. Ia berpamitan dengan Seungcheol dan Jihoon tapi hanya Seungcheol yang menanggapi.

. . . . .

Jihoon dan Seungcheol sedang berada di kamar mereka, Jihoon baru saja berenti menangis.

“Sayang?”

“Jangan panggil aku sayang.”

Seungcheol terdiam.

“Tega kamu mas, aku kerja tapi kamu malah enak-enakan disini sama baby sitter nya anak kamu.” Jihoon kembali menangis.

“Jahat kamu mas.”

Seungcheol benar-benar jengah. Ia berjalan ke arah tv yang ada di kamar mereka, lalu menyambungkan kabel dari handphonenya. Dan menampilkan video dua orang yang sedang asik bercumbu.

Itu Jihoon dan Soonyoung

Kali ini Jihoon mati kutu. Ia tertangkap basah juga.

“Kamu masih bisa bilang aku jahat?”

Jihoon terdiam.

“Berapa lama?”

Jihoon mendongak menatap Seungcheol, baru kali ini Seungcheol marah. Jelas, suami mana yang tidak marah ketika tau suaminya berselingkuh? Dia saja marah

*BERAPA LAMA MAS TANYA?” Pertama kalinya juga Seungcheol membentaknya.

“Satu tahun.” Jawab Jihoon pelan.

Seungcheol memejamkan matanya, menahan amarahnya. Selama itu suaminya berselingkuh darinya.

“Kenapa ji? Mas salah apa sama kamu?”

Jihoon menangis sesenggukan dan menggeleng.

“Aku yang salah mas, aku. Semuanya salah aku. Aku yang gak bisa tahan godaan, dan karena aku juga kamu selingkuh.”

Seungcheol terduduk, menyembunyikan wajahnya di kedua lututnya. Tubuhnya bergetar. Dan ini pertama kalinya juga Seungcheol menangis.

Jihoon ingin sekali memeluk suaminya tapi kakinya kaku, ia tidak bisa melangkah ke arah Seungcheol yang menangis.

“Ayo pisah, ji.”

Jihoon terkejut. “Mas?”

. . . . . .

Flashback

Seungcheol melamun. Memikirkan hal yang tidak-tidak.

“Gak mungkin Jihoon selingkuh.”

Tapi pikiran itu terus bersemayam dibenaknya.

“Kalo beneran selingkuh gimana?”

Seungcheol mengacak-acak rambutnya. Tapi tiba-tiba ia teringat akan sesuatu.

“Cctv mobil.”