“Ah ah ah.”
Seungcheol menumbuk Jeonghan dengan cepat, ia terus menggerakkan pinggulnya sedangkan Jeonghan terus meracau nikmat ketika Seungcheol berhasil mengenai sweet spotnya.
“Cheollllllll hmm.” Jeonghan melenguh ketika Seungcheol kembali mengencangkan tumbukannya.
“Gue gak ngambek Jeonghan.”
Jeonghan menggelengkan kepalanya ke kanan dan kiri, ia juga merasakan pusing di kepalanya merasakan kenikmatan yang Seungcheol berikan. Seungcheol merasakan lubang Jeonghan mengeta.
“Jeonghan anjing.” Ia mengencangkan gerakan pinggulnya.
“Ahhh seungcheolllllllll.”
“Jeonghaaaaannnnn arghhhh.”
Keduanya sama-sama mencapai puncaknya.
. . . . . . . .
Saat ini keduanya sedang memberikan kehangatan satu sama lain.
“Cheol.”
“Hm?”
“Gapapa kan gue pergi sama Nando?”
“Bisa gak, gak usah?”
“Gue udah keburu janji.”
“Yaudah.”
“Yaudah apa?”
“Yaudah pergi aja.”
“Bentar dong kok.”
“Oke.”
Lalu keduanya sama-sama terdiam.
“Han?”
“Hm?”
“Jangan sama siapapun.”
“Iya.”
Lalu keduanya saling mengeratkan pelukan mereka.