15.00
Tepat pukul 3 sore Seungcheol pulang, tapi ia merasa rumahnya seperti tidak berpenghuni.
“Sayang, aku pulang.”
Tapi tidak ada jawaban. Akhirnya Seungcheol memutuskan untuk menuju kamarnya, dan ada Jisoo di sana.
“Sayang?”
Jisoo menoleh, lalu tersenyum kecil. Badannya sudah tidak sepanas semalam tapi kepalanya masih pusing.
“Han mana?”
“Mandi.” Jawab Jisoo pelan
Jisoo merentangkan kedua tangannya meminta dipeluk.
“Aku mandi bentar ya? Keringetan banget.” Jisoo mengangguk. Seungcheol mengambil baju di lemarinya dan masuk ke kamar mandi dimana ada Jeonghan di sana.
“Cheol ih.” Seungcheol tertawa, lalu ia ikut mandi bersama Jeonghan.
“Mandinya jangan lama-lama, Jisoo ditinggal sendirian.”
“Aku baru bentar kok, baru 15menit yang lalu kayaknya.”
Seungcheol tidak menjawab, ia langsung menyabuni tubuhnya sendiri. Ia mandi secepat kilat.
“Kamu kalo masih mau mandi lama gapapa, tapi jangan lama-lama banget nanti sakit. Aku gantian jaga Soo.”
“Oke.” Sebelum keluar, Seungcheol menarik tangan Jeonghan agar menjauhi shower dan mencium bibir Jeonghan dengan rakus. Jeonghan hanya pasrah dengan apa yang Seungcheol lakukan pada bibirnya.
“Bengkak yang.” Ucap Seungcheol, ia tertawa. Jeonghan memukul lengan Seungcheol.
“Kebiasaan.”
“Aku tuh udah kecanduan bibir kamu sama Soo. Jadi sabar aja ya?” Ucap Seungcheol sambil mengedipkan matanya.
“Ya emang harus aku sama Soo aja. Awas aja ada orang lain.”
“Mana berani aku. Udah ah, kasian Soo sendirian. Love you yang.”
“Love you too yang.”
. . . . . . . . .
Saat ini Seungcheol dan Jisoo sedang berbagi kehangatan. Seungcheol memeluk erat tubuh Jisoo yang masih lemas.
“Makannya tadi abis gak yang?”
Jisoo mengangguk. “Tapi aku makannya lama, Jeonghan jadi telat makan karena nyuapin aku. Maaf ya yang.”
“Gapapa yang, Jeonghan nya juga ga marah.”
Jisoo mendusal ke leher Seungcheol. “Kamu anget banget sih, Cheol.”
“Biar pacarku pada nyaman kalo dipeluk.”
Cklekkkk
Jeonghan keluar dari kamar mandi dan mendapati kekasihnya sedang saling menghangatkan.
“Tadi kamu beli apa Cheol buat makan malem?”
“Beli tongseng ayam yang.”
“Lah Jisoo juga kamu beliin tongseng?”
“Gak lah, aku beliin bubur.”
“Bubur terus yang, bosen.” Ucap Jisoo merengek di leher Seungcheol.
“Aku beli cream soup sama ayam juga sih.”
“Kamu mau makan itu aja Soo?”
“Iya katanya yang.” Seungcheol merasakan anggukan kepala Jisoo.
“Yaudah aku angetin dulu.”
“Yang, mau jus melon dong.” Ucap Seungcheol
Jeonghan mengangguk. “Soo mau apa?”
“Mau juga, tapi boleh pake es gak?”
“Ga.” Jawab Jeonghan cepat.
“Cheol.” Ucap Jisoo merengek, bermaksud mengadu pada Seungcheol.
“Nurut ah sama Jeonghan.”
“Dikit aja yang. Panas banget nih, aku keringetan banget.”
“Oke, sedikit. Bener-bener sedikit.” Ucap Jeonghan
Jisoo tersenyum. “Makasih sayang, love you. Udah sana kamu angetin, aku mau pacaran dulu sama pacar aku.”
“Heh, kurang ajar. Emang aku pembantu.”
Seungcheol dan Jisoo tertawa.
“Makasih sayangnya aku, love you. Udah 2x loh aku ngomongnya.”
“Love you too.” Ucap Jeonghan lalu ia langsung pergi ke dapur.
“Pacar kamu tuh.”
“Pacar kamu juga.”
Seungcheol membawa Jisoo ke dalam ciumannya.